-->

Do'a Setelah Adzan dan Iqomah beserta Hukum Sesuai Sunnah

Do'a Setelah Adzan dan Iqomah beserta Hukum Sesuai Sunnah - Adzan merupakan pertanda telah masuknya waktu sholat sekaligus panggilan untuk melaksanakan sholat berjama’ah bagi seluruh kaum muslimin. Banyak sekali pahala yang dijanjikan oleh Allah terkait adzan, baik bagi yang melafalkannya ataupun yang mendengarkannya. Saat mu'adzin melafalkan adzan, yang mendengar disunnahkan untuk menjawab adzan. Hal yang sangat disunnahkan terkait adzan dan iqomah lainnya ialah beberapa amalan dan do'a sesudahnya.

Berbeda dengan adzan. Jika adzan merupakan pemberitahuan masuknya waktu shalat, maka iqomah merupakan pemberitahuan tentang pelaksanaan sholat. Dari segi bahasa iqomah berarti menegakkan sesuatu, sedangkan menurut syara atau syariat, iqomah adalah pemberitahuan akan ditunaikannya sholat wajib dengan lafadz-lafadz khusus yang telah ditetapkan oleh syariat.

Mengenai hal ini, para ulama berselisih pendapat. Sebagian ulama mengatakan bahwa hukum adzan adalah sunnah mu'akkad, namun pendapat yang lebih kuat dalam masalah ini adalah pendapat yang mengatakan hukum adzan dan iqomah adalah fardu kifayah. Perlu dicatat, hukum ini hanya berlaku bagi kaum laki-laki, tidak bagi kaum perempuan, yakni pada shalat wajib 5 waktu dan pada sholat jum’at.

Do'a Setelah Adzan dan Iqomah beserta Hukum Sesuai Sunnah

Dalam kitab Asna al-Mathalib karya Imam Zakaria al-Anshary (Dar al-Kutub al-Islamy, 2000), juz II, hal. 456, setelah selesai adzan, disunnahkan bagi muadzin dan yang mendengar adzan, untukmembaca shalawat, yang paling utama ialah shalawat Ibrahimiyyah:
اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا  مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا  مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْت عَلَى سَيِّدِنَا  إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا  إبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا  مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا  مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا  إبْرَاهِيمَ وَعَلَى  آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ إنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad wa ‘alâ `âli sayyidinâ Muhammad kamâ shallaita ‘alâ sayyidinâ Ibrâhîm, wa ‘alâ `âli sayyidinâ Ibrâhim, wa bârik ‘alâ sayyidinâ Muhammad wa ‘alâ `âli sayyidinâ Muhammad kamâ bârakta ‘alâ sayyidinâ Ibrâhim, wa ‘alâ `âli sayyidinâ Ibrâhîm, innaKa Hamîdun Majîdun

Artinya : “Yaa Allah, berilah rahmat pada Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaiman Engkau merahmati Nabi Ibrahim dan keluarganya, serta berkatilah Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaiman Engkau berkatilah Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung”

Dilanjutkan dengan berdo'a dengan do'a di bawah ini:
اللهم رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ اَلتَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ سَيِّدنَـَامُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَالدَّرَجَةَ الرَّفِيْعَةَ وَابْعَثْهُ الْمَقَامَ المَحْمُودَ الَّذِيْ وَعَدْتَهُ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيْعَاد

Allâhumma Rabba hâdzihid-da‘wati at-tâmmati, wash-shalâtil-qâimati, âti sayyidanâ Muhammad al-washilah wal fadlîlah, wad-darajatar rafî’ah wab’atshu maqâman mahmûdan alladzî wa’adtah, innaka lâ tukhliful-mî‘âd

Artinya : “Yaa Allah Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna dan shalat yang tetap didirikan, kurniailah Nabi Muhammad wasilah (tempat yang luhur) dan kelebihan serta kemuliaan dan derajat yang tinggi dan tempatkanlah dia pada kependudukan yang terpuji yang telah Engkaujanjikan, sesungguhnya Engkau tiada menyalahi janji, wahai dzat yang paling Penyayang.”

Do'a diantara Adzan dan Iqamah.
اللهم إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِيْ الدُّنْيَا وَالْأَخِرَةِ

Allahumma innî as-alukal-‘âfiyah fid-dunya wal-âkhirah
Artinya : “Yaa Allah, aku mohon pada-Mu keselamatan di dunia dan akhirat”

Disambung dengan Membaca ayat kursi:
اللهُ لآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِيْ السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيْطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُوْدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ

Allâhu lâ Ilâha illa Huwal hayyul qayyumu. Lâ ta'khudzuhû sinatuw wa lâ naûm. laHû mâ fissamâwâti wa mâ fil ardhi. man dzal ladzii yasfa'u 'indahû illâ bi idznihi. ya'lamu mâ baina aidiihim wa mâ khalfahum. wa lâ yuhithûna bi syai-in min 'ilmihii illâ bi mâsyâ-a. wasi'a kursiyyuhussamâwâti wal ardha. wa lâ ya-udhû hifzhuhumâ wahuwal 'aliyyul azhiim.

Artinya : “Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhlukNya, tidak mengantuk dan tidak tidur KepunyaanNya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izinNya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang meraka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

Terakhir, jika sesudah iqamah masih ada waktu, maka disunnahkan membaca do'a setelah iqamah ialah:
اللهم رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ صَلِّ عَلَىسَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآتِهِ سُؤْلَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Allahumma Rabba hadzihi ad-da’wati at-tâmmati, wa ash-shalâti al-qâimati, shalli ‘ala sayyidina muhammadin wa âtihi su’lahu yaumal qiyâmah

Artinya : “Yaa Allah Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna dan shalat yang tetap didirikan, rahmatilah Nabi Muhammad dan berikan padanya permintaannya di hari kiamat.”

Berikut Hukum Do'a Setelah Iqomah :
ويسن الدعاء بين الأذان والإقامة وإن طال ما بينهما ويحصل أصل السنة بمجرد الدعاء والأولى شغل الزمان بتمامه بالدعاء إلا وقت فعل الراتبة فالدعاء في نحو سجودها كاف ولا يطلب الدعاء بعد الإقامة وقبل التحرم والمطلوب من المصلي المبادرة إلى التحرم لتحصل له الفضيلة التامة

Disunahkan berdo'a diantara adzan dan iqamah meskipun jarak keduanya panjang, kesunnahan do'a tersebut dapat dihasilkan dengan segala macam do'a, yang utama sepanjang waktu antara keduanya dipenuhi dengan aneka do'a kecuali waktu yang dipergunakan untuk menunaikan shalat rawatib maka do'anya seperti kala sujudnya. Dan tidak dianjurkan berdo'a setelah iqamah dan sebelum takbiratul ihram (memulai sholat) karena yang dituntut agar seseorang segera bergegas mengerjakan takbiratul ihram supaya mendapatkan keutamaan yang sempurna.

Demikian penjelasan tentang do'a setelah adzan dan iqomah, dengan mengetahui juga dengan hukumnya, diharapkan kita tidak salah lagi dalam memahami hukumnya. Dengan kita membaca do'a ketika adzan ataupun setelah adzan, Insyaa Allah akan mendapatkan pahala. Mudah-mudahan Allah SWT selalu memberi kita rahmat yang melimpah. Aamiin..