-->

Waktu dan Tata Cara Sholat Hajat Khusus Rezeki Yang Mustajab

Waktu dan Tata Cara Sholat Hajat Khusus Rezeki Yang Mustajab - Sholat hajat adalah sholat sunnah sebanyak 2 raka'at sampai dengan 12 raka'at yang dikerjakan selama seminggu berturut-turut. Saat melaksanakan sholat hajat, sebaiknya kita merendahkan diri kita kepada Allah SWT, sebab allah suka terhadap umat yang merendahkan dirinya di hadapan-Nya. Orang yang merendahkan diri dihadapan Allah termasuk dalam golongan orang-orang yang shalatnya diterima oleh Allah. Shalat hajat jika dilakukan sebanyak 12 raka'at, setiap 2 rakaatnya diakhiri dengan salam. Untuk pelaksanannya boleh dilakukan saat siang hari maupun saat malam hari.

Namun waktu yang terbaik untuk melaksanakan sholat hajat adalah saat sepertiga malam yaitu antara pukul satu pagi sampai dengan menjelang sholat shubuh. Waktu untuk melaksanakan sholat hajat juga bisa dilakukan ketika selesai melaksanakan sholat fardhu. Pelaksanaan sholat hajat yang tidak disarankan adalah di waktu-waktu yang terlarang untuk melakukan sholat.

Waktu dan Tata Cara Sholat Hajat Khusus Rezeki Yang Mustajab

Berikut ini bacaan niat sholat hajat yang harus dibaca atau dibatin ketika akan melakukan sholat hajat:
أُصَلِّي سُنَّةَأُ الحَاجَةِ كْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعاَلَى
“Ushollii sunnatal haajati rok’aataini lillaahi ta’aala."
Artinya : "Saya nita sholat hajat dua rak'at karena Allah ta’ala.”

Tata Cara Shalat Hajat
Setiap amalan dalam islam pasti ada aturan atau tata caranya sebab Allah telah mengatur berbagai hal untuk kehidupan manusia. Tata cara yang salah bisa membuat amalan menjadi kurang sempurna, tidak hanya itu saja tata cara yang salah membuat pertanyaan di hati kita apakah amalan kita dapat diterima atau tidak oleh Allah SWT. Berikut ini adalah tata cara sholat hajat yang harus dilakukan oleh umat muslim yang ingin melakukan sholat hajat :
1. Membaca Niat
Hal pertama yang harus dilakukan ketika akan melaksanakan sholat hajat adalah membaca niat. Niat sholat hajat berbeda dengan sholat lainnya sehingga jangan sampai kita membaca niat sholat lain ketika akan melakukan sholat hajat.

2. Membaca Do’a Iftitah
Urutan yang kedua dalam sholat hajat adalah membaca do’a iftitah. Do’a iftitah itu dibaca setelah kita melakukan takbiratul ikhram. Bacaan doa iftitah bunyinya adalah sebagai berikut ini :

“Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-wa’ashiila. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiina.”
Artinya : “Allah Maha besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha suci Allah pada pagi dan juga pada petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan juga bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri dan aku bukanlah orang-orang yang menyekutukan-NYA. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah milik Allah, Tuhan semesta alam, tiada satu pun sekutu bagi NYA. Dengan semua itu aku diperintahkan dan aku termasuk orang yang beserah diri.” 

3. Membaca Al-fatihah
Tidak akan syah sholat seseorang ketika dia tidak membaca surat al fatihah di dalam sholatnya. Al fatihah merupakan surat wajib yang harus dibaca ketika sholat.

4. Membaca Surat Pendek
Setelah membaca surat al fatihah selesai, selain itu kita bisa membaca surat-surat pendek. Semua surat pendek bisa dibaca ketika melaksanakan sholat hajat namun akan lebih baik jika pada rakaat pertama surat Al-ikhlas dan rakaat kedua membaca bacaan ayat kursi.

5. Ruku'
Setelah membaca al fatihah dan surat pendek, kita harus melakukan ruku’ sepeti sholat fardhu biasa. Bacaan ruku’ untuk umat NU adalah sebagai berikut ini:
  سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
subhaana rabbiyal ‘adziimi wa bihamdih. ( 3x )
Artinya : “Maha suci Tuhanku yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya.”

6. I’tidal

Sama halnya dengan ruku’, berikut ini adalah bacaan I’tidal bagi umat NU yang harus diketahui :
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami’alloohu liman hamidah.
Artinya : “Allah mendengar orang yang memuji-Nya.”
Lalu dilanjutkan dengan bacaan berikut ini :
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ لسَّموَاتِ وَمِلْءُ اْلاَرْضِ وَمِلْءُمَا مِنْ شَيْئٍ بَعْدُ
rabbanaa lakal hamdu mil’us samaawati wa mil’ul ardhi wa mil ‘umaasyi’ta min syai’in ba’du.
Artinya : “Wahai Tuhan kami, hanya untuk-Mu lah segala puji, sepenuh langit dan bumi dan sepenuh barang yang kau kehendaki sesudahnya.”

7. Sujud
Bacaan sujud sama dengan bacaan ruku’.

8. Duduk Di Antara Dua Sujud
Di antara dua sujud kita akan melakukan duduk terlebih dahulu oleh sebab itulah gerakan itu disebut dengan gerakan duduk di antara dua sujud.

9. Sujud
Setelah duduk di antara dua sujud, kita harus melakukan sujud kembali dengan bacaan yang sama dengan  bacaan ruku’.

10. Raka'at Kedua
Setelah rakaat pertama selesai, kita bisa melanjutkannya dengan rakaat kedua dengan tatamcara yang sama dengan rakaat pertama. Yang berbeda adalah bacaan surat pendeknya dimana rakaat kedua membaca ayat kursi sebagai surat pendek yang baik untuk dibaca.

11. Salam
Setelah kedua rakaat berakhir, diakhiri dengan salam. Jika ingin melanjutkan shalat hajat lagi bisa dilakukan dengan dua rakaat setelahnya sampai jumlah rakaat maksimal mencapai rakaat keduabelas. Tidak disarankan untuk melebihi dari jumlah rakaat yang telah disarankan dalam islam.

صلاة الحاجة :
عن عبد الله بن أبي أوفى رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : ( من كانت له إلى الله حاجة أو إلى أحد من بين آدم فليتوضأ فليحسن الوضوء ثم ليصل ركعتين ثم ليثن على الله وليصل على النبي ث ثم ليقل : لا إله إلا الله الحليم الكريم سبحان الله رب العرش العظيم الحمد لله رب العالمين أسألك موجبات رحمتك وعزائم مغفرتك والغنيمة من كل بر والسلامة من كل إثم لا تدع لي ذنبا إلا غفرته ولا هما إلا فرجته ولا حاجة هي لك رضا إلا قضيتها يا أرحم الراحمين ) ( الترمذي ج 2 / أبواب الصلاة باب 348 / 849 )
Dari Abdullah Bin Abi Aufaa ra. Ia berkata, bersabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam : “Barangsiapa yang mempunyai kebutuhan (hajat) kepada Allah atau salah seorang manusia dari anak-cucu adam, maka wudhulah dengan sebaik-baik wudhu. Kemudian shalat dua rakaat (shalat hajat), lalu memuji kepada Allah, mengucapkan salawat kepada Nabi saw Setelah itu, mengucapkan : "Laa ilaaha illallaahul haliimul kariim,subhaanallaahi rabbil ‘arsyil ‘azhiim.Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin,as-aluka muujibaati rahmatika wa ‘azaa-ima maghfiratika wal ghaniimata min kulli birriw wassalaamata min kulli itsmin.Wa laa tada’li dzanban illaa ghafartahu wa laa haman illaa farrajtahu wa laa haajatan biyalaka ridhan illaa qadhaitahaa ya arhamarraahimiin"
Artinya : Tidak ada Tuhan selain Yang Maha Penyantun lagi Maha Mulia. Maha Suci Allah Tuhan pemilik ‘arsyi yang agung.Segala puji bagi Allah,Tuhan semesta alam.Aku memohon kepada-MU akan limpahan rahmat,ampunan dan kebaikan-MU dan juga keselamatan dari segala dosa.janganlah Engkau tinggalka dosa padaku,kecuali Engkau ampuni.Jangan Engkau tinggalkan kesusahan kecuali Engkau singkirkan. Jangan Engkau tinggalkan suatu keperluan(hajat) untuk mencapai ridha-MU kecuali Engkau kabulkan,wahai Yang Maha Pengasih dari segala yang mengasihi). (HR Tirmidzi II/ Bab Shalat 348, 849). [ Al-Fiqh al-‘Ibaadaat I/378 ].

اتَّفَقَ الْفُقَهَاءُ عَلَى أَنَّ صَلاَةَ الْحَاجَةِ مُسْتَحَبَّةٌ . وَاسْتَدَلُّوا بِمَا أَخْرَجَهُ التِّرْمِذِيُّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي أَوْفَى قَال : قَال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ كَانَتْ لَهُ إِلَى اللَّهِ حَاجَةٌ أَوْ إِلَى أَحَدٍ مِنْ بَنِي آدَمَ فَلْيَتَوَضَّأْ فَلْيُحْسِنِ الْوُضُوءَ ، ثُمَّ لْيُصَل رَكْعَتَيْنِ ، ثُمَّ لْيُثْنِ عَلَى اللَّهِ ، وَلْيُصَل عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ لْيَقُل : لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ ، سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ ، الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ، أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُل بِرٍّ ، وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُل إِثْمٍ ، لاَ تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ ، وَلاَ حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلاَّ قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ (1) .
رَوَاهُ ابْنُ مَاجَهْ وَزَادَ بَعْدَ قَوْلِهِ : يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ : ثُمَّ يَسْأَل مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالآْخِرَةِ مَا شَاءَ فَإِنَّهُ يُقَدَّرُ (2) .
(1) حديث : " من كانت له إلى الله حاجة . . . " . أخرجه الترمذي ( 2 / 344 ط الحلبي ) وابن ماجه ( 1 / 441 - ط الحلبي ) وقال الترمذي : " حديث غريب ، وفي إسناده مقال ، فائد بن عبد الرحمن يضعف في الحديث " .
(2) أسنى المطالب 1 / 205 ، وكشاف القناع 1 / 443 ، وابن عابدين 1 / 462 ، والترغيب والترهيب 1 / 476 ، والدسوقي 1 / 314 .
Ulama fiqh sepakat bahwa shalat hajat hukumnya sunnah, mereka berpijak pada hadits riwayat at-Tirmidzi dari Abdullah Bin Abi Aufaa, Ia berkata, bersabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam : “Barangsiapa yang mempunyai kebutuhan (hajat) kepada Allah atau salah seorang manusia dari anak-cucu adam, maka wudhulah dengan sebaik-baik wudhu. Kemudian shalat dua rakaat (shalat hajat), lalu memuji kepada Allah, mengucapkan salawat kepada Nabi saw Setelah itu, mengucapkan : "Laa ilaaha illallaahul haliimul kariim,subhaanallaahi rabbil ‘arsyil ‘azhiim.Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin,as-aluka muujibaati rahmatika wa ‘azaa-ima maghfiratika wal ghaniimata min kulli birriw wassalaamata min kulli itsmin.Wa laa tada’li dzanban illaa ghafartahu wa laa haman illaa farrajtahu wa laa haajatan biyalaka ridhan illaa qadhaitahaa ya arhamarraahimiin"
Artinya do'a : Tidak ada Tuhan selain Yang Maha Penyantun lagi Maha Mulia. Maha Suci Allah Tuhan pemilik ‘arsyi yang agung.Segala puji bagi Allah,Tuhan semesta alam.Aku memohon kepada-MU akan limpahan rahmat,ampunan dan kebaikan-MU dan juga keselamatan dari segala dosa.janganlah Engkau tinggalka dosa padaku, kecuali Engkau ampuni. Jangan Engkau tinggalkan kesusahan kecuali Engkau singkirkan. Jangan Engkau tinggalkan suatu keperluan(hajat) untuk mencapai ridha-MU kecuali Engkau kabulkan,wahai Yang Maha Pengasih dari segala yang mengasihi).

Menurut Ibn Maajah setelah kalimat “ya arhamarraahimiin” (wahai Yang Maha Pengasih dari segala yang mengasihi) hendaknya seseorang menambahkan doa-doa masalah dunia-akhirat yang ia kehendaki karena (insya Allah) terkabulkan.

Demikian adalah beberapa penjelasan tentang waktu dan tata cara sholat hajat. Kita sebagai umat islam yang beriman, dengan kita melaksanakan sholat hajat ini akan membuat diri kita tenang menjalani kehidupan. Dan Allah mencintai umatnya yang selalu beribadah dan mengharapkan ridho dari-Nya. Mudah-mudahan kita termasuk umat yang di rahmati oleh Allah SWT. Aamiin..