-->

Hukum Bacaan Do'a Penyebab Cara Sujud Sahwi Sebanyak Menurut Sunnah

Hukum Bacaan Do'a Penyebab Cara Sujud Sahwi Sebanyak Menurut Sunnah - Sujud Sahwi adalah sujud dua kali setelah tasyahud akhir yang dikerjakan karena lupa tidak mengerjakan salah satu rukun sholat. Jika seseorang sedang mengerjakan sholat dan ia terlupa dalam sholatnya maka di sunahkan melakukan sujud sahwi dua kali sujud diselingi dengan sujud antara dua sujud. Apabila teringat ketika sebelum salam maka sujud sahwi dilaksanakan sebelum salam dan jika teringat setengah salam maka Sujud Sahwi dilaksanakan setelah salam.

Sebenarnya islam tidak memberatkan kepada umatnya harus mengulangi sholatnya secara total, tetapi cukup dengan melakukan sujud sahwi. Salah satu diantara nikmat yang Allah berikan kepada para hamba-Nya, Allah mengutus nabi-Nya dari kalangan manusia. Sehingga memungkinkan bagi mereka untuk meniru beliau dalam semua peristiwa kehidupannya. Termasuk ketika beliau lupa dalam shalat.Sehingga umatnya bisa meniru apa yang beliau lakukan ketika lupa dalam sholat.

Hukum Bacaan Penyebab Cara Sujud Sahwi Sebanyak Menurut Sunnah

Bacaan Sujud Sahwi
سُبْحَانَ مَنْ لاَ يَنَامُ وَلاَيَسْهُوْ
Subhaana mal-laa yanaamu wa-laa yashuu
Artinya : "Maha Suci Allah yang tidak pernah tidur dan tidak pernah lupa."

Tata Cara Sujud Sahwi
Untuk Tata cara melakukan sujud sahwi sebelum salam diterangkan dalam hadits 'Abdullah bin Buhainah,
فَلَمَّا أَتَمَّ صَلَاتَهُ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ فَكَبَّرَ فِي كُلِّ سَجْدَةٍ وَهُوَ جَالِسٌ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ

"Setelah beliau menyempurnakan shalatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi ini sebelum salam." (HR. Bukhari No. 1224 dan Muslim No. 570)

Untuk Tata cara melakukan sujud sahwi setelah salam diterangkan dalam hadits Abu Hurairah,
فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَسَلَّمَ ثُمَّ كَبَّرَ ثُمَّ سَجَدَ ثُمَّ كَبَّرَ فَرَفَعَ ثُمَّ كَبَّرَ وَسَجَدَ ثُمَّ كَبَّرَ وَرَفَعَ

"Lalu beliau shalat dua rakaat lagi (yang tertinggal), kemudian beliau salam. Sesudah itu beliau bertakbir, lalu bersujud. Kemudian bertakbir lagi, lalu beliau bangkit. Kemudian bertakbir kembali, lalu beliau sujud kedua kalinya. Sesudah itu bertakbir, lalu beliau bangkit." (HR. Bukhari No. 1229 dan Muslim No. 573)

Sujud sahwi setelah salam ini ditutup lagi dengan salam sebagaimana diterangkan dalam hadits 'Imron bin Hushain,
فَصَلَّى رَكْعَةً ثُمَّ سَلَّمَ ثُمَّ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ

"Kemudian beliau pun sholat satu raka'at (menambah raka’at yang kurang tadi). Lalu beliau salam. Setelah itu beliau melakukan sujud sahwi dengan dua kali sujud. Kemudian beliau salam lagi." (HR. Muslim No. 574)

1. Imam Syafii.
Jika dia lupa sujud sahwi lalu dia salam maka boleh bagi dia mengerjakan sujud sahwi setelah salam dengan syarat tidak adanya waktu pemisah yang lama antar salamnya dia dengan sujud sahwinya dia yang akan di kerjakan setelah salam, maka jika dia telah salam lalu dia baru ingat bahwa dia akan sujud sahwi tadi ketika dia sholat padahal waktu nya sudah agak lama, maka tidak sunnah dia mengerjakan sujud sahwi karena menurut madzhab jadid sujud sahwi itu terlewatkan kesunahannya jika dia telah salam dan bisa di lakukan kembali setelah salam dengan syarat tidak lama waktu pemisah antara salam dia dengan sujud sahwi yang akan dia kerjakan.

2. Imam Malik.
Mereka membagi sujud sahwi menjadi 2, sebelum salam dan setelah salam. Sujud sahwi sebelum salam jika ada kekurangan dalam hal sholatnya seperti tidak melakukan tasyahud awal. Dan jika ada kelebihan maka dikerjakan setelah salam seperti lupa akan bilangan raka'at.

Nah jika berkaitan dengan sujud sahwi yang setelah salam maka kapanpun dia boleh melaksanakannya baik dia meninggalkan sujud sahwinya karena lupa atau pun sengaja karena maksudnya adalan menghinakan syetan. Adapun jika berkaitan dengan sujud sahwi yang sebelum salam maka jika dia lupa sujud sahwi nya boleh bagi dia mengerjakannya setelah salam selama dia berada di dalam masjid dan tidak ada waktu pemisah yang lama.

3. Imam Abu Hanifah :
a. Tidak sujud sahwi jika pada salamnya dia berniat memutus sholatnya (berarti dia sengaja) serta dia telah berpaling dari kiblat atau berbicara atau dia telah keluar dari masjid.
b. Jika dia salam nya dalam keadaan benar benar lupa untuk sujud sahwi maka boleh bagi dia sujud sahwi selama dia berada di masjid ini jika dia sholat di masjid karena masjid adalah satu kesatuan karena itu lah sah berma'mum walaupun diantara imam dan ma'mum ada jarak.

4. Imam Ahmad.
Seandainya dia lupa untuk sujud sahwi maka baik sujud sahwi yang berkaitan sebelum dan setelah salam (sama seperti madzhab imam malik yang membagi sujud sahwi menjadi dua) maka dia boleh mengerjakannya setelah salam walaupun dia telah berbicara asalkan :
a. Harus segera (tidak lama waktu pemisahnya) atau
b. Batal wudhunya.
c. Keluar dari masjid

Nah, jika salah satu dari tiga hal tsb telah mengenainya maka jika dia akan sujud sahwi harus mengulang solatnya karena sujud sahwi merupakan satu kesatuan dalam sholat maka tidak boleh di kerjakan oleh orang yang batal wudhunya dll. Wallohu a'lam.

Apabila orang yang menjalankan sholat lupa dengan perbuatan sujudnya dalam sholat, atau ragu-ragu apakah ia telah menjalani sujud sahwi atau belum, atau telah menjalani sujud dua kali atau sekali, maka sujudlah dua kali dalam kasus yang pertama, dan sekali pada kasus yang kedua karena kaidah asalnya sesungguhnya ia belumlah menjalani sujud dan sesuai dengan kaidah yang telah mashur bahwa “Hal yang diragukan seperti tidak ada”.

Dan bila ia ragu-ragu akan hitungan raka'at shalatnya yang empat raka'at, apakah ia telah menjalankan raka'at ke tiga atau keempat maka kerjakanlah satu rakaat lagi dan bersujudlah dengan sujud sahwi berdasarkan hadits riwayat Muslim :“Apabila salah seorang di antara kalian ragu di dalam sholatnya sehingga ia tak tahu lagi apakah ia sudah melakukan shalat sebanyak tiga raka’at atau empat raka’at, hendaklah dibuangnya keraguan itu dan mengambil yang ia yakini, kemudian hendaknya ia sujud sebanyak dua kali sebelum melakukan salam. Sekiranya ia telah melakukan sholat 5 Raka’at, berarti shalatnya telah digenapkan dengan Sujud sahwinya itu. Dan sekiranya ia sholat tepat empat raka’at, dua sujud itu menghinakan bagi syetan.” (HR. Muslim).
Hasyiyah as-Syibro Malisy IV/15

( وَلَوْ شَكَّ ) أَيْ تَرَدَّدَ ( أَصَلَّى ثَلَاثًا أَمْ أَرْبَعًا أَتَى بِرَكْعَةٍ ) لِأَنَّ الْأَصْلَ عَدَمُ فِعْلِهَا ( وَسَجَدَ ) لِلتَّرَدُّدِ فِي زِيَادَتِهَا ، وَلَا يَرْجِعُ فِي فِعْلِهَا إلَى ظَنِّهِ وَلَا إلَى قَوْلِ غَيْرِهِ وَإِنْ كَانَ جَمْعًا كَثِيرًا ، وَالْأَصْلُ فِي ذَلِكَ حَدِيثُ مُسْلِمٍ { إذَا شَكَّ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاتِهِ فَلَمْ يَدْرِ أَصَلَّى ثَلَاثًا أَمْ أَرْبَعًا فَلْيَطْرَحْ الشَّكَّ وَلِيَبْنِ عَلَى مَا اسْتَيْقَنَ ثُمَّ يَسْجُدُ سَجْدَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ فَإِنْ كَانَ صَلَّى خَمْسًا شَفَعْنَ لَهُ صَلَاتَهُ } أَيْ رَدَّتْهَا السَّجْدَتَانِ إلَى الْأَرْبَعِ

Dan bila ia ragu-ragu akan hitungan rakaat shalatnya yang empat rakaat, apakah ia telah menjalankan rakaat ke tiga atau keempat maka kerjakanlah satu raka'at lagi dan bersujudlah dengan sujud sahwi berdasarkan hadits riwayat Muslim :“Apabila salah seorang di antara kalian ragu di dalam sholatnya sehingga ia tak tahu lagi apakah ia sudah melakukan shalat sebanyak tiga raka’at atau empat raka’at, hendaklah dibuangnya keraguan itu dan mengambil yang ia yakini, kemudian hendaknya ia sujud sebanyak dua kali sebelum melakukan salam. Sekiranya ia telah melakukan shalat 5 Raka’at, berarti shalatnya telah digenapkan dengan Sujud sahwinya itu. Dan sekiranya ia shalat tepat empat raka’at, dua sujud itu menghinakan bagi setan.” (HR. Muslim).
Hasyiyah al-Qolyubi III/78

Sujud Sahwi menurut kalangan Hanafiyyah dan pendapat terkuat dikalangan Hanabilah dihukumi wajib sedang menurut Kalangan Syafi’iyyah, Malikiyyah dan sebagian pendapat dikalangan Hanabilah dihukumi sunat berdasarkan hadits diatas.


Demikian adalah penjelasan tentang hukum sujud sahwi. Dimana terjadinya sujud sahwi apabila kita lupa. Wajar saja jika kita lupa akan suatu hal karena kita hanya manusia biasa. Mudah-mudahan Allah mengampuni kita ketika kita lupa, dan selalu memberi keberkahan ke dalam hidup kita. Aamiin..